Kamis, 02 November 2017

Flowchart Metodologi Penelitian





Flowchart Metodologi Penelitian





Penjelasan Flowchart Metodologi Penelitian
Studi Lapangan
Merupakan salah satu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan. Pemilihan lokasi penelitian sangat penting karena ada beberapa pertimbangan dimana akan berpengaruh terhadap sampel yang akan diambil dan dapat mewakili keseluruhan sampel. Pemlilihan lokasi berdasarkan beberapa kriteria juga dimaksudkan agar penelitian lebih tepat sasaran sehingga dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian ini.

Perumusan Masalah
Masalah adalah suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit, dan memerlukan solusi. Masalah juga dapat diartikan suatu kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein). Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan oleh karena ada masalah. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dahulu apa masalahnya (Kerlinger, 2004). Bagi orang yang belum berpengalaman dalam penelitian, menentukan dan memilih masalah bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan sangat sulit.
Masalah yang akan dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada. Peneliti hanya mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya. Pencarian masalah dapat dilakukan melalui sumber-sumber masalah, seperti bacaan, pengalaman pribadi, pertemuan Ilmiah (seminar, diskusi, lokakarya, dll), dan perasaan intuitif pribadi (Suryabrata, 2006). Selain itu Margono (2007) juga menambahkan bahwa masalah juga dapat diperoleh melalui pernyataan atau pengamatan sepintas/fakta di lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bah¬wa masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengungkap jawaban terhadap pertanyaan “apa kesenjangan yang terjadi” dan “apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan” (Santyasa, 2008). Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana masalah yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Jika yang ditemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan layak dan tidaknya serta sesuai dan tidaknya untuk diteliti. Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah sesuatu masalah layak dan sesuai untuk diteliti, pada dasarnya dilakukan dari dua arah, yaitu dari arah masalahnya dan dari arah peneliti. Jika ditinjau dari pertimbangan arah masalahnya, menentukan suatu masalah layak untuk diteliti perlu dibuat pertimbangan-pertimbangan dari arah masalahnya atau dari sudut objektif. Sedangkan pertimbangan dari arah peneliti, pertimbangan masalah didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian peneliti yang menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana, dan kemampuan keilmuan (Suryabrata, 2006).
Masalah yang baik diteliti mempunyai beberapa karakteristik yaitu 1) mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat/kontribusi,  2) dapat dipecahkan (ada data dan metode pemecahannya), 3) menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan, 4) spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya), dan 5) berguna untuk mengembangkan suatu teori (Anonim, 2007). Senada dengan hal itu Kerlinger (2004) menambahkan tiga kriteria penting permasalahan yang diteliti yaitu 1) permasalahan sebaiknya merepleksikan dua variabel atau lebih, 2) masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan, dan 3) masalah hendaknya dapat diuji secara empiris.
Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Tujuannya agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda, sebab masalah tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pengajuan teori dan hipotesis, pengumpulan data, pemilihan metode analisis, dan penarikan kesimpulan. Menurut Sukardi (2003) rumusan masalah yang baik harus dapat mencangkup dan menunjukkan semua variabel maupun hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam merumuskan masalah yaitu 1) masalah hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, 2) rumusan masalah hendaklah padat dan jelas, dan 3) rumusan masalah hendaklah memberi petunjuk tentang mung¬kinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan¬-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.

Studi Literatur
Suatu cara yang digunakan untuk mnghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topic yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literature bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka.
Tujuan
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penemuan adalah Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui. Pembuktian adalah Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan adalah Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
 
Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Suryabrata, 2006). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi partisipan observation (observasi berperan serta) dan non partisipan observation, selanjutnya dari segi instrumenasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Sukardi (2003) menambahkan bahwa cara lain untuk mengumpulkan data dari responden yaitu menggunakan teknik dokumentasi.


Dalam pengumpulan data terdapat dua tipe data yaitu :
·         Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
·         Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data. Kegiatan analisis data bertujuan untuk memberi arti dan makna pada data serta berguna untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Menurut Sukardi (2003), sebelum analisis data dilakukan maka data perlu diolah terlebih dahulu. Secara garis besarnya ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a.   Persiapan (Editing)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan penelitian yaitu melengkapi data yang kurang/kosong, memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data, memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan, memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb), dan memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb). Dalam langkah ini peneliti memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga data yang terpakai saja yang tinggal. Tujuan merapikan data, agar data bersih, rapi, dan tinggal mengadakan pengolahan lanjut (menganalisis).
b.   Tabulasi
Setelah melakukan persiapan/editing, peneliti melakukan tabulasi data. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi bagian analisis data. Termasuk dalam kegiatan ini meliputi  memberikan skor terhadap item yang perlu diberikan skor, memberikan kode terhadap item yang tidak diberi skor, mengubah jenis data (disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan), dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data (jika menggunakan komputer).

Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.
Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena. Beberapa tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah, sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabel yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan komputer.
Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif. Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data menggunakan teknik non statitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalam bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka. Mengingat data lapangan disajikan dalam bentuk narasi kata-kata, maka pengolahan datanya tidak bisa dikuantifikasikan. Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang melakukan penelitian, sehingga penyajian data dan analisis kesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau jenis data dan prosedur pengolahan data yang akan digunakan. Di atas dikatakan bahwa pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan data lapangan, yang berarti supaya data lapangan yang diperoleh melalui alat pengumpul data dapat dimaknai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga proses penarikan kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan. Dengan demikian, pengolahan data tersebut dalam kaitannya dengan praktek pendidikan adalah sebagai upaya untuk memaknai data atau fakta menjadi makna.
Makna penelitian yang diperoleh dalam pengolahan data, tidak sampai menjawab pada analisis “kemengapaan” tentang makna-makna yang diperoleh. Misalnya dalam rancanganpenelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.

Analisa
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji. Setelah melalui tahap pengumpulan data, peneliti harus menetapkan jenis analisa yang akan digunakan sesuai dengan tingkat kebutuhan penelitian.
 Secara garis besar analisis data terbagi dua yaitu :
1). Analisis non-statistik.
Analisis data non-statistika antara lain  Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak dapat di-angkakan, analisis non-statistik lebih tepat digunakan. Data kualitatif  biasanya diolah atau dianalisis berdasarkan isinya (subtansinya).  Analisis non statistik ini  sering  juga disebut dengan analisis isi (content analysis), yang mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis.

2). Analisis Data Statistik.
Analisis data statistika antara  lain Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.  Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan)  keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penyelidikan.  Penyelidikan   deskriptif,  Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis. Penyelidikan yang menggunakan data kualitatif  disebut penyelidikan kualitatif.

Kesimpulan dan Saran
Pada sebuah akhir penelitian, pada bagian akhir selalu ada kesimpulan dan saran. kedua hal tersebut dilakukan setelah peneliti melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan umum (generalisasi) berdasarkan batas-batas penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. selain itu juga perlu menyajikan saran, karena penelitian biasanya memiliki keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi.
apabila penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan, maka bisa saja ada saran-saran yang perlu dipertimbangkan oleh pelaksana hasil penelitian agar hasil penelitian dapat diterapkan. apabila penelitian merupakan penelitian dasar yang bertujuan untuk kepentingan teori, dianjurkan peneliti menggunkan asumsi-asumsi lain agar berlaku scientific law yang berlaku secara umum.



Daftar Pustaka :
  • Sarwono, jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.




 




















Sabtu, 30 September 2017

Metodologi Penelitian



Metode
Metode  ialah  suatu  kerangka  kerja  untuk  melakukan  suatu  tindakan,  atau  suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Unsur-unsur   metode   ialah   wawasan   intelektual,  konsep,   cara   penghampiran (approach)  persoalan,  dan   rancangbangun  alas  data   (database).  Wawasan  intelektua berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), cerapan (perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep  adalah hasil proses intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya cerapan, sehingga dapat dibentuk gagasan baru yang dapat menganalisis  persoalan  secara  lebih  cermat.  Cara  berkenaan  dengan  pola  berfikir.   Alas data ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang peneliti, atau cerapan peneliti tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang  terkumpulkan  dapat  dialokasikan  kepada  kedudukan  atau  fungsinya  yang  sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.

Penelitian
Penelitian (research) ialah suatu kegiatan mengaji (study) secara teliti dan teratur  dalam  suatu  bidang  ilmu  menurut  kaidah  tertentu.  Kaidah  yang   dianut  ialah  metode. Mengaji  ialah   suatu  usaha   memperoleh  atau  menambah   pengetahuan.  Jadi,   meneliti dilakukan untuk memperkaya dan meningkatkan kefahaman tentang sesuatu. Ada kegiatan yang disebut penyelidikan (investigation), yaitu mencari fakta secara teliti  dan  teratur  menurut  suatu  kaidah  tertentu  untuk  menjawab  suatu  pertanyaan.  Jadi, menyelidik dikerjakan untuk menjelaskan sesuatu. 
Istilah penelitian menurut para sarjana seperti :
a.     David H. Penny
Penelitian  adalah  pemikiran  yang  sistematis  mengenai  berbagai  jenis   masalah  yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
b.     J. Suprapto MA
Penelitian  ialah  penyelididkan  dari  suatu  bidang  ilmu   pengetahuan  yang  dijalankan untuk   memperoleh   fakta-fakta   atau   prinsip-prinsip   dengan   sabar,  hati-hati   serta sistematis.
c.     Sutrisno Hadi MA
Sesuai   dengan    tujuannya,    penelitian   dapat    didefinisikan   sebagai    usaha   untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
d.   Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara  untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha  mencari bukti-bukti  yang muncul  sehubungan dengan masalah  itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Contoh metode penelitian :
Apabila dalam sebuah penelitian, yang dibicarakan adalah pelaksanaan percobaan di lapangan, di mana dalam penentuan plot, pertama-tama dilakukan pembagian daerah menjadi beberapa blok, kemudian setiap blok dibagi lagi dan seterusnya, maka yang dibicarakan adalah prosedur penelitian. Jika, yang dibicarakan adalah penggunaan interview atau wawancara sebagai alat pengumpulan data, maka yang dibicarakan adalah teknik penelitian. Jika yang dibicarakan adalah bagaimana penelitian dilakukan, yaitu dengan prosedur dan alat bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian.

Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.
1. Metode Historis
Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.
Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.

3. Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.

4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Manfaat Penelitian Apa manfaat yang bisa diambil dari penelitian yang sudah dilakukan? Jawaban atas pertanyaan ini memunculkan dua jenis enelitian, yaitu penelitian murni dan penelitian terapan.
l. Penelitian Murni
dirasakan untuk waktu yang lama. Lamanya manfaat ini lebih karena penelitian ini biasanya dilakukan karena kebutuhan peneliti sendiri. Penelitian murni juga mencakup penelitianpenelitian yang dilakukan dalam kerangka akademis-.
Contoh yang paling nyata adalah penelitian untuk skripsi, tesis, atau disertasi. Karena penelitian murni lebih banyak digunakan di lingkungan akademik, penelitian tersebut memiliki karakteristik yaitu penggunaan konsep-konsep yang abstrak. Penelitian murni biasanya dilakukan dalam kerangka pengembangan ilmu pengetahuan. Umumnya hasil penelitian murni memberikan dasar untuk pengetahuan dan pemahaman yang dapat dijadikan sumber metode, teori dan gagasan yang dapat diaplikasikan pada penelitian selanjutnya. Karena penelitian murni lebih banl'ak ditujukan bagi pemenuhan keinginan arau kebutuhan peneliti. umumnya peneliii memiliki kebebasan untuk menentukan permasalahan apa yang akan ia teliti. Fokus peneliti ada pada logika dan rancangan peneliti yang dibuat oleh peneliti sendiri.
2. Penelitian Terapan
Berbeda dengan penelitian murni, pada penelitian ini terapan, manfaat dan hasil penelitian dapat segera dirasakan oleh berbagai kalangan. Penelitian terapan biasanya dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga hasil penelitian harus segera dapat diaplikasikan.
Bany'ak contoh tentang penelitian terapan, seperti misalnya bentuk penelitian pemasaran. Hasil dari penelitian harus bisa memberikan gamtiaran kepada perusahaan mengenai produk apa yang akan laku di pasaran, produk hpa yang gagal di pasaran, sefta berbagai solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi segala masalah yang ada di perusahaan. Karena penelitian terapan ini digunakan untuk segera mengatasi masalah yang ada, konsep-konsep yang digunakan juga cendefung konsep-konsep yang operasional, dan bukan konsep yang abstrak. Bahkan secara ekstrem dikatakan bahwa penelitian terapan cenderung tidak (atau mengabaikan) menggunakan teori dalam penyusunan rancangan penelitiannya. Sering kali diidentikkan bahwa penelitian terapan adalah penelitian yang menggunakan sponsor.
Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan penelitian
Ada beberapa literatur yang menggunakan klasifikasi berdasar tingkat analisis, tetapi dalam buku ini kita gunakan tujuan. Mengapa bukan tingkat analisis? pemakaian konsep ini sering kali membuat orang menyimpulkan bahwa karena menggunakan "tingkat' ;, adaj enis penelitian yang kedudukannya lebih rendah dibanding jenis penelitian yang lain. untuk itu, akan lebih baik jika kita menggunakan pengklasifikasian berdasar tujuan penelitian. Berdasarkan klasifikasi ini kita bisa bedakan penelitian ke dalam jenis penelitian eksplorasi, penelitian deskriptif, serta penelitian eksplanasi.
l. Penelitian Eksploratif
Penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru. Dapat dikatakan bahwa ada suatu fenomena atau gejala yang selama ini belum pernah diketahui atau dirasakan.
Contoh yang paling nyata adalah penelitian tentang penemuan virus baru. Dalam ilmu sosial studi kelayakan merupakan jenis penelitian yang berupaya mengeksplorasi tentan suatu fenomena yang baru. Mengingat bahwa topik yang akan diteliti merupakan topik yang baru, penelitian ini. Biasanya memiliki sifat kreatif, fleksibel, serta terbuka bagi berbagai informasi yang ada. Biasanya penelitian ini menghasilkan teoriteori yang baru, pengembangan dari teori yang sudah ada. Dengan topik atau gejala yang baru, maka sering kali penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang selalu menggunakan pertanyaan "APA" dan "SIAPA" dalam menggali informasi. Tujuan dari penelitian eksplorasi itu sendiri adalah :
a.     mengembangkan gagasan dasar mengenai topik y'ang baru;
b.     memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.

2. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas. Peneliti ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail. Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang meng,gunakan pertanayan "BAGAIMANA" dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah :
a.     menggambarkan mekanisme sebuah proses;'
b.     menciptakan seperangkat kategori atau pola.

3. Penelitian Eksplanatif
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini sering kali diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan "MENGAPA" dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah :
a.     menghubungkan polap-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan;
b.     menghasilkan pola hubungan sebab akibat. Selama ini sering terjadi salah kaprah dalam

Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Teknik pengumpulan Data
Ada banyak sekali jenis penelitian ),.ang ada dalam klasifikasi ini. Pengelompokkan penelitian aiteaikan menjadi dua kelompok utama, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengelompokan ini didasarkan pada dua meiode .n-ang ada didalam penelitian ilmu sosial
Dalam kelompok penelitian kuantitatif, terdapat beberapa jenis penelitian, yaitu penelitian survei, penelitian eksperimen, serta analisis isi. Dalam kelompok penelitian kualitatilterdapat jenis penelitian lapangan, analisis wacana, serta penelitian perbandingan sejarah. secara sepintas jenis-jenis penelitian ini akan digambarkan dalam bagian ini, dan nantinya akan dibahas lebih jauh pada bagian lain.
l.      Penelitian Survei
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaian yang berisi beberapa pertanyaan denlan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti'.
2.     PenelitianEksperimen
Penelitian ini dapat dilakukan di dalam alam terbuka dan juga di rLrang tertutup. Dalam penelitian eksperimen, kondisi 1'ang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan
peneliti. Dalam kondisi yang telah dimanipulas ini. biasan-v-a dibuat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok pembanding. Kepada kelompok kontrol akan diberikan treatment atau stimulus tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari reaksi kedua kelompok itu yar-rg akan diperbandingkan.
3.     Analisis Isi
Penelitian ini dilakukan bukan kepada erang, tetapi lebih kepada simbol, gambar, film, dan sebagainya. Pada material yang dianalisis, misalnya surat kabar, dihitung berapa kali tulisan
tentang topik tertentu muncul, lalu dengan alat bantu statistic dihitung.
4.     Penelitian Lapangan
Penelitian ini bisa dimulai dengan perumusan permasalahan yang tidak terlalu baku. Instrumen yang digunakan juga hanya berisi tentang pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini dapat berkembang sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
5.     Analisis Wacana
Penelitian ini serupa dengan analisis wacana, hanya saja bukan frekuensi tampilan dari topik tertentu yang dipilih dalam material yang sudah ditentukan, terapi lebih jauh mengaitkan
topik tersebut pada setting atau kondisi yang muncul bersamaan atau melatarbelakangi topik tersebut.
6.     Perbandingan Sejarah
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan menjelaskan aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu. Penelitian ini sebaiknya difokuskan pada iatu periode sejarah, beberapa kebudayaan berbeda, atau juga kombinasi antara periode sejarah dan kebudayaan yang berbeda.


Daftar Pustaka

  • ·         Utsman Ali, 2015, Pengertian Metode Penelitian, Jenis dan Contohnya. http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dan-contohnya.html. Diakses pada tanggal 30 september 2017.

  • ·         Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

  • ·         Sarwono, jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.