Kamis, 02 November 2017

Flowchart Metodologi Penelitian





Flowchart Metodologi Penelitian





Penjelasan Flowchart Metodologi Penelitian
Studi Lapangan
Merupakan salah satu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan. Pemilihan lokasi penelitian sangat penting karena ada beberapa pertimbangan dimana akan berpengaruh terhadap sampel yang akan diambil dan dapat mewakili keseluruhan sampel. Pemlilihan lokasi berdasarkan beberapa kriteria juga dimaksudkan agar penelitian lebih tepat sasaran sehingga dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian ini.

Perumusan Masalah
Masalah adalah suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit, dan memerlukan solusi. Masalah juga dapat diartikan suatu kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein). Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan oleh karena ada masalah. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dahulu apa masalahnya (Kerlinger, 2004). Bagi orang yang belum berpengalaman dalam penelitian, menentukan dan memilih masalah bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan sangat sulit.
Masalah yang akan dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu ada. Peneliti hanya mengidentifikasi, memilih, dan merumuskannya. Pencarian masalah dapat dilakukan melalui sumber-sumber masalah, seperti bacaan, pengalaman pribadi, pertemuan Ilmiah (seminar, diskusi, lokakarya, dll), dan perasaan intuitif pribadi (Suryabrata, 2006). Selain itu Margono (2007) juga menambahkan bahwa masalah juga dapat diperoleh melalui pernyataan atau pengamatan sepintas/fakta di lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi, belum menjadi jaminan bah¬wa masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengungkap jawaban terhadap pertanyaan “apa kesenjangan yang terjadi” dan “apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan” (Santyasa, 2008). Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari satu masalah. Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana masalah yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Jika yang ditemukan sekiranya hanya satu masalah, masalah tersebut juga harus dipertimbangkan layak dan tidaknya serta sesuai dan tidaknya untuk diteliti. Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah sesuatu masalah layak dan sesuai untuk diteliti, pada dasarnya dilakukan dari dua arah, yaitu dari arah masalahnya dan dari arah peneliti. Jika ditinjau dari pertimbangan arah masalahnya, menentukan suatu masalah layak untuk diteliti perlu dibuat pertimbangan-pertimbangan dari arah masalahnya atau dari sudut objektif. Sedangkan pertimbangan dari arah peneliti, pertimbangan masalah didasarkan atas kelayakan dan kesesuaian peneliti yang menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana, dan kemampuan keilmuan (Suryabrata, 2006).
Masalah yang baik diteliti mempunyai beberapa karakteristik yaitu 1) mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi manfaat/kontribusi,  2) dapat dipecahkan (ada data dan metode pemecahannya), 3) menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan, 4) spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya), dan 5) berguna untuk mengembangkan suatu teori (Anonim, 2007). Senada dengan hal itu Kerlinger (2004) menambahkan tiga kriteria penting permasalahan yang diteliti yaitu 1) permasalahan sebaiknya merepleksikan dua variabel atau lebih, 2) masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan, dan 3) masalah hendaknya dapat diuji secara empiris.
Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Tujuannya agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda, sebab masalah tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pengajuan teori dan hipotesis, pengumpulan data, pemilihan metode analisis, dan penarikan kesimpulan. Menurut Sukardi (2003) rumusan masalah yang baik harus dapat mencangkup dan menunjukkan semua variabel maupun hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam merumuskan masalah yaitu 1) masalah hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, 2) rumusan masalah hendaklah padat dan jelas, dan 3) rumusan masalah hendaklah memberi petunjuk tentang mung¬kinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan¬-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.

Studi Literatur
Suatu cara yang digunakan untuk mnghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topic yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literature bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka.
Tujuan
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penemuan adalah Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui. Pembuktian adalah Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan adalah Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
 
Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Suryabrata, 2006). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi partisipan observation (observasi berperan serta) dan non partisipan observation, selanjutnya dari segi instrumenasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Sukardi (2003) menambahkan bahwa cara lain untuk mengumpulkan data dari responden yaitu menggunakan teknik dokumentasi.


Dalam pengumpulan data terdapat dua tipe data yaitu :
·         Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode observasi).
·         Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data. Kegiatan analisis data bertujuan untuk memberi arti dan makna pada data serta berguna untuk memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah dirumuskan. Menurut Sukardi (2003), sebelum analisis data dilakukan maka data perlu diolah terlebih dahulu. Secara garis besarnya ada dua langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a.   Persiapan (Editing)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan penelitian yaitu melengkapi data yang kurang/kosong, memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangjelasan dari pencatatan data, memeriksa konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan, memeriksa keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb), dan memeriksa reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb). Dalam langkah ini peneliti memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga data yang terpakai saja yang tinggal. Tujuan merapikan data, agar data bersih, rapi, dan tinggal mengadakan pengolahan lanjut (menganalisis).
b.   Tabulasi
Setelah melakukan persiapan/editing, peneliti melakukan tabulasi data. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk memudahkan analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana mungkin sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi bagian analisis data. Termasuk dalam kegiatan ini meliputi  memberikan skor terhadap item yang perlu diberikan skor, memberikan kode terhadap item yang tidak diberi skor, mengubah jenis data (disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan), dan memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data (jika menggunakan komputer).

Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan penelitian.
Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena. Beberapa tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah, sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabel yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan komputer.
Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif. Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data menggunakan teknik non statitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalam bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka. Mengingat data lapangan disajikan dalam bentuk narasi kata-kata, maka pengolahan datanya tidak bisa dikuantifikasikan. Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang melakukan penelitian, sehingga penyajian data dan analisis kesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau jenis data dan prosedur pengolahan data yang akan digunakan. Di atas dikatakan bahwa pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan data lapangan, yang berarti supaya data lapangan yang diperoleh melalui alat pengumpul data dapat dimaknai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga proses penarikan kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan. Dengan demikian, pengolahan data tersebut dalam kaitannya dengan praktek pendidikan adalah sebagai upaya untuk memaknai data atau fakta menjadi makna.
Makna penelitian yang diperoleh dalam pengolahan data, tidak sampai menjawab pada analisis “kemengapaan” tentang makna-makna yang diperoleh. Misalnya dalam rancanganpenelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.

Analisa
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji. Setelah melalui tahap pengumpulan data, peneliti harus menetapkan jenis analisa yang akan digunakan sesuai dengan tingkat kebutuhan penelitian.
 Secara garis besar analisis data terbagi dua yaitu :
1). Analisis non-statistik.
Analisis data non-statistika antara lain  Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak dapat di-angkakan, analisis non-statistik lebih tepat digunakan. Data kualitatif  biasanya diolah atau dianalisis berdasarkan isinya (subtansinya).  Analisis non statistik ini  sering  juga disebut dengan analisis isi (content analysis), yang mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis.

2). Analisis Data Statistik.
Analisis data statistika antara  lain Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.  Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan)  keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penyelidikan.  Penyelidikan   deskriptif,  Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis. Penyelidikan yang menggunakan data kualitatif  disebut penyelidikan kualitatif.

Kesimpulan dan Saran
Pada sebuah akhir penelitian, pada bagian akhir selalu ada kesimpulan dan saran. kedua hal tersebut dilakukan setelah peneliti melakukan analisis dan interpretasi, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan umum (generalisasi) berdasarkan batas-batas penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. selain itu juga perlu menyajikan saran, karena penelitian biasanya memiliki keterbatasan-keterbatasan atau asumsi-asumsi.
apabila penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan, maka bisa saja ada saran-saran yang perlu dipertimbangkan oleh pelaksana hasil penelitian agar hasil penelitian dapat diterapkan. apabila penelitian merupakan penelitian dasar yang bertujuan untuk kepentingan teori, dianjurkan peneliti menggunkan asumsi-asumsi lain agar berlaku scientific law yang berlaku secara umum.



Daftar Pustaka :
  • Sarwono, jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.